Analisis Semantik Komponen Makna pada Syair Al-Washf Karya Imru Al-Qais

  • Ersa Andra Erlanda Ersa Andra -
Keywords: semantik, syair, rindu

Abstract

Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Sastra imajinatif adalah sastra yang berupaya untuk menerangkan, menjelaskan, memahami, membuka pandangan baru, dan memberikan makna realitas kehidupan agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang semestinya terhadap realitas kehidupan. Dengan kata lain, sastra imajinatif berupaya menyempurnakan realitas kehidupan walaupun sebenarnya fakta atau realitas kehidupan sehari-hari tidak begitu penting dalam sastra imajinatif. Sastra imajinatif memiliki ciri-ciri yaitu, bersifat khayalan, menggunakan bahasa konotatif dan memenuhi syarat estetika seni. Peneliti memilih untuk membahas salah satu jenis karya sastra yakni syair. Syair termasuk salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan syair juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam syair, jika dilihat dengan menggunakan analisis semantik yang berfokus pada penganalisisan semantik komponen makna. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa syair ini dapat dianalisis menggunakan kajian semantik. Syair ini menceritakan tentang kisah kerinduan hangat yang sangat mendalam.

Published
2024-05-02