Manhaj Tafsir Jami’ Al-Bayan Karya Ibnu Jarir At-Thabari

  • Srifariyati Srifariyati Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang

Abstract

At-Thabari dipandang sebagai tokoh penting dalam jajaran mufasir klasik pasca tabi’i at-tabi’in lewat karya monumentalnya Jami’ al Bayan Fi Tafsir al-Qur’an di mana ia mampu memberikan nuansa baru dalam belantika penafsiran. Kitab ini memuat eksplorasi dan kekayaan sumber yang heterogen terutama dalam hal makna kata dan penggunaan bahasa arab. Tafsir ini sangat kental dengan riwayat-riwayat sebagai sumber penafsiran (ma’tsur) yang disandarkan pada pendapat dan pandangan para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in melalui hadits yang mereka riwayatkan maupun riwayat-riwayat yang mu’tabar dari kalangan Yahudi dan Nashrani yang telah masuk Islam. Kitab ini juga didukung dengan nalar (ra’yu) untuk membangun pemahaman-pemahaman obyektifnya. Tafsir ini memiliki karakteristik tersendiri dengan tafsir-tafsir lainnya. Ia memuat analisis bahasa yang sarat dengan syair dan prosa Arab kuno, banyak qiraat, perdebataan isu-isu bidang kalam, dan diskusi seputar kasus-kasus hukum tanpa harus melakukan klaim kebenaran subjektifitasnya. Dalam menulis kitab ini, at-Thabari tidak menunjukkan sikap fanatisme madzhab atau alirannya. Salah satu contoh penafsirannya yang menunjukkan kema’tsuran kitab ini adalah dalam hal aborsi atau pembunuhan. Berdasarkan penjelasan at-Thabari dari ayat-ayat yang berkaitan dengan aborsi maka dapat dikatakan bahwa aborsi atau pembunuhan tanpa haq itu tidak diperbolehkan. Terlepas dari keunggulan kitab tafsir ini, sudah barang tentu at-Thabari sebagai manusia biasa memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan yang berimbas kepada buah karyanya tersebut. Seperti masih lolosnya beberapa kisah israiliyat yang turut mewarnai penafsirannya.

Published
2017-08-31