Pilar-Pilar Peradaban Pesantren
Potret Potensi dan Peran Pesantren Sebagai Pusat Peradaban
Abstract
Pesantren sejak awal berdirinya hingga sekarang menjadi salah satu pusat studi Islam yang paling dipercaya umat Islam. Kegiatan pendidikan keagamaan di Pesantren dinilai komprehensif karena tidak hanya terjadi transfer of konwoledge, akan tetapi transfer of value’s; tidak hanya mendasarkan pada pemahaman teori, akan tetapi praktik ibadah sekaligus; tidak hanya mengandalkan hapalan serangkaian teori keilmuan akan tetapi membiasakan diri dalam tradisi ritual; tidak hanya secara retoris menggalakkan konsep ‘adalah, tawassuth, dan tawazun, tetapi juga mengimplementasikannya dalam tataran praksis kehidupan pesantren. Pesantren mempunyai kekuatan ganda (double power) yaitu kyai sebagai pemimpin pesantren dan pesantren sendiri sebagai institusi dan sistem pendidikan. Sebagai salah satu kekayaan budaya umat Islam Indonesia yang khas, pesantren telah terbukti menjadi barometer pertahanan moralitas umat Islam dan merupakan lembaga sosial yang mampu melakukan perubahan masyarakat di lingkungannya ke arah transformasi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Pilar-pilar peradaban pesantren mengejawantah melalui potensi dan peran yang dimainkan oleh pesantren dalam mempertahankan eksistensinya dan berperan aktif memanfaatkan potensinya sebagai lembaga pendidikan untuk kepentingan tafaqquh fiddin.
Madaniyah is published under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Authors retain the copyright to their work. Users may read, copy and distribute the work in any medium provided the authors and the journal are appropriately credited. Below you may find the full text of the license signed by the authors.







