Etos Kerja dalam Perspektif As-Sunnah
Abstract
Al Qur'an dan Hadits merupakan sumber ajaran Islam di dalamnya terdapat ajaran untuk beramal dan bekerja keras yang dinashkan dalam kalimat amal as shalihat, dan dorongan bekerja yang terdapat dalam Al Qur'an dan Hadits. Etos kerja bermakna semangat kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan. Ciri utama etos kerja dalam Islam adalah terpenuhi empat syarat yaitu, mencari kekayaan dunia dengan cara halal, tidak meminta-minta, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan belas kasih kepada tetangga. Dalam etos kerja terdapat etika yang patut dikhayati dan diamalkan, yaitu : Amanah, jujur, as-shalah, al-itqan, al-ihsan, al-mujahadah, tanafus dan ta'awun. Rasulullah saw menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Bekerja adalah manifestasi amal saleh dan merupakan ibadah. maka ada dua syarat yang dapat dijadikan ukuran bekerja sebagai ibadah. Pertama, benar dari aspek niatnya. Kedua, benar dalam aspek pelaksanaan yaitu cara melaksakan pekerjaannya. Dalam Islam kerja adalah ukuran derajat, ukuran nilai seseorang. Oleh karena itu, bagi seorang muslim, hidup ini adalah kerja. Dia harus mengisi hidup ini dengan kerja yang baik "amal shalih". Masing-masing orang akan memperoleh derajat dengan apa yang dikerjakannya. dan Allah tidak lengah dari apa yang kita kerjakan. Ingatlah bahwa Allah tidak akan mengubah nasib manusia sebelum manusia mengubah apa yang ada pada dirinya. Maka bangsa Indonesia dan umat Islam khususnya tidak punya pilihan selain bekerja keras mengejar kemajuan dan meningkatkan kualitas sumber daya umat dan bangsa Indonesia.
Madaniyah is published under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Authors retain the copyright to their work. Users may read, copy and distribute the work in any medium provided the authors and the journal are appropriately credited. Below you may find the full text of the license signed by the authors.







